Kamis, 13 November 2025

1.736 Pesepakbola Putri Adu Kemampuan di MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025-2026

KAMPIUN.ID – Sebanyak 1.736 pesepakbola putri potensial adu kemampuan dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025-2026 yang berlangsung pada 28 Oktober hingga 2 November 2025 di Lapangan Kota Barat dan Lapangan Banyuanyar Solo.

Mereka berasal dari 92 sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) di Solo dan sekitarnya. Para peserta terbagi dalam 64 tim KU-10 dan 99 tim KU-12 di turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife.

Solo merupakan kota kedelapan dari total 10 kota penyelenggara MilkLife Soccer Challenge Solo 2025-2026. Penyelenggaraan edisi kali ini terasa istimewa karena Solo mencatatkan lonjakan jumlah peserta yang signifikan.

Pada edisi tahun lalu, MilkLife Soccer Challenge Solo 2025-2026 hanya diikuti 389 siswi pada seri pertama dan kemudian meningkat menjadi 830 siswi pada Seri kedua. Lalu pada MilkLife Soccer Challenge Solo 2025 bulan Mei lalu, jumlah peserta menembus 1.016 siswi.

Head Coach MilkLife Soccer Challenge Solo, Maya Susmita, mengatakan peningkatan kuantitas juga diiringi dengan kualitas permainan yang semakin baik.

“Kualitas para pemain putri Solo tahun ini meningkat signifikan. Banyak talenta baru bermunculan dengan teknik dan mental bertanding yang lebih matang. Bahkan tim Talent Scouting sampai kebingungan karena banyak pilihan bagus,” ujar Maya Susmita saat ditemui awak media di Lapangan Kottabarat, Sabtu (1/11) siang.

Maya Susmita bersama para pencari bakat melihat potensi dari setiap peserta dari aspek kemampuan fisik, ball mastery, teknik, serta sikap dan perilaku. Mereka diuji dalam pertandingan tujuh melawan tujuh serta melalui Skill Challenge yang mencakup uji fokus dan ketepatan, seperti Shoot on Target serta tendangan penalti.

Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah penyerang tajam KU-10 dari SD Negeri Cemara Dua Surakarta Joyce Beatricia Adana Putri Bintang. Ia merupakan top skor sementara turnamwn dengan torehan 47 gol.

“Aku senang sekali bermain bola. Dulu latihan diam-diam, tapi sekarang Papa dan Mama mendukung. Rahasiaku untuk berani cetak gol adalah latihan rutin, cukup istirahat, dan makan sehat tanpa mie instan atau minuman es,” ujar Joyce.

MilkLife Soccer Challenge edisi sebelumnya juga telah melahirkan pemain berbakat dari Solo seperti Ika Wonda (SD Kristen Manahan) dan Adinda Resti Widayati (SD Negeri Tempel). Keduanya memperkuat tim Indonesia di Junior Soccer School and League (JSSL) Singapore 7’s 2025, dan sukses meraih posisi runner-up.

Perubahan Format dan Ekspansi Kota

Musim 2025–2026 menjadi momentum penting bagi MilkLife Soccer Challenge. Jika tahun sebelumnya hanya berlangsung di 8 kota, kini turnamen digelar di 10 kota besar, yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, dan Jakarta.

Bekasi dan Malang menjadi dua kota baru yang diharapkan bisa memperluas pencarian talenta sepak bola putri nasional.

Selain itu, MilkLife Soccer Challenge juga memperbarui sejumlah aturan teknis, seperti dimensi lapangan KU-12 kini menjadi 26 x 42 meter (dari sebelumnya 24 x 40 meter), titik penalti dipindah dari 5 meter menjadi 6 meter, kick-off dimulai dengan dua sentuhan.

Untuk babak semifinal, final, dan 8 besar KU-10, digunakan lapangan berukuran KU-12. Peraturan ini mengacu pada Regulasi PSSI untuk pengembangan sepak bola usia dini.

Tak hanya kompetisi, MilkLife Soccer Challenge Solo juga menghadirkan Festival SenengSoccer untuk KU-8, yang diikuti 146 siswi dari 23 sekolah. Program ini menekankan kebahagiaan bermain dan memperkenalkan sepak bola pada usia dini (6-8 tahun).

Selain itu, ada juga skill challenge yang menguji kemampuan dasar seperti dribbling, passing, shoot on target, one on one, dan penalty shoot.

Setelah dua seri di tiap kota rampung, ajang ini akan berpuncak pada MilkLife Soccer Challenge All Stars, yang mempertemukan para pemain terbaik dari seluruh Indonesia.

“Kami ingin MilkLife Soccer Challenge menjadi pondasi kuat pembinaan sepak bola putri nasional. Dari sini, lahir generasi baru yang berani bermimpi dan siap berprestasi untuk Indonesia,” tutup Maya.

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER